Dampak Perubahan Iklim terhadap Isu Pertanian di Indonesia


Dampak Perubahan Iklim terhadap Isu Pertanian di Indonesia

Perubahan iklim merupakan salah satu isu global yang semakin menjadi perhatian dunia, termasuk di Indonesia. Dampak perubahan iklim tidak hanya dirasakan pada lingkungan dan cuaca, tapi juga berdampak pada sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian negara.

Menurut Prof. Dr. Ir. Dwi Andreas Santoso, M.Sc dari Institut Pertanian Bogor (IPB), perubahan iklim dapat berdampak pada produktivitas pertanian di Indonesia. “Perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan hama penyakit tanaman dapat mengancam ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.

Salah satu dampak perubahan iklim yang paling dirasakan oleh petani di Indonesia adalah fluktuasi curah hujan yang tidak menentu. Hal ini menyebabkan sulitnya petani dalam menentukan waktu tanam dan panen yang tepat. Dr. Ir. Bambang Purwantara, M.Si dari Kementerian Pertanian juga menambahkan, “Perubahan iklim dapat mengakibatkan penurunan produksi tanaman padi, jagung, dan kedelai yang merupakan komoditas utama pertanian di Indonesia.”

Selain itu, perubahan iklim juga berdampak pada ketersediaan air irigasi untuk pertanian. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 45% lahan pertanian di Indonesia mengalami kekurangan air irigasi akibat perubahan iklim. Hal ini tentu akan berdampak pada ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap isu pertanian di Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, petani, dan lembaga terkait. Prof. Dr. Ir. Dwi Andreas Santoso menekankan pentingnya adopsi teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan tahan terhadap perubahan iklim. “Peningkatan kapasitas petani dalam mengelola risiko perubahan iklim juga perlu ditingkatkan,” tambahnya.

Dengan adanya kesadaran dan kerjasama yang baik, diharapkan Indonesia dapat menghadapi dampak perubahan iklim terhadap isu pertanian dengan lebih baik. Sehingga ketahanan pangan negara tetap terjaga dan petani dapat meningkatkan produktivitasnya meskipun dihadapkan pada tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks.