Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia


Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia

Perubahan iklim adalah fenomena global yang tidak bisa diabaikan lagi, terutama dalam sektor pertanian di Indonesia. Dampak dari perubahan iklim ini sangat dirasakan oleh para petani, mulai dari peningkatan suhu hingga pola curah hujan yang tidak menentu. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu rata-rata di Indonesia meningkat 0,3 derajat Celsius setiap dekade selama 30 tahun terakhir.

Salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, mengatakan bahwa perubahan iklim telah membawa dampak yang signifikan terhadap pertanian di Indonesia. “Pola musim yang tidak teratur membuat petani sulit untuk menentukan waktu tanam dan panen yang tepat. Selain itu, cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan juga semakin sering terjadi,” ujarnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mengakui bahwa perubahan iklim telah menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan di Indonesia. “Kita harus beradaptasi dengan perubahan ini melalui inovasi teknologi pertanian yang ramah lingkungan,” katanya.

Para pakar pertanian juga menyarankan agar pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam menghadapi dampak perubahan iklim ini. Dr. Ir. Dwi Andreas Santoso dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menekankan pentingnya peningkatan keberlanjutan pertanian di Indonesia. “Kita perlu mengembangkan sistem pertanian yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, seperti penggunaan varietas tanaman yang adaptif dan praktik pertanian berbasis konservasi tanah,” katanya.

Dengan adanya kesadaran akan pengaruh perubahan iklim terhadap pertanian di Indonesia, diharapkan semua pihak dapat bersatu untuk mencari solusi yang tepat guna menjaga ketahanan pangan negara ini. Semua langkah yang diambil haruslah berdasarkan data dan riset yang valid agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi petani dan masyarakat luas.