Dampak kenaikan harga pangan terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia memang tidak bisa dianggap remeh. Kenaikan harga pangan dapat berdampak langsung pada kondisi ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Juni 2021 terjadi kenaikan harga pangan sebesar 0,12 persen, yang dipicu oleh kenaikan harga beras, daging ayam, dan cabai.
Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, kenaikan harga pangan ini terjadi akibat beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem yang mengganggu produksi pertanian serta kenaikan harga komoditas dunia. Hal ini membuat masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, dampak kenaikan harga pangan terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia bisa dirasakan terutama oleh keluarga miskin yang membutuhkan bantuan lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kenaikan harga pangan dapat menyebabkan tekanan inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpendapatan rendah,” ujarnya.
Untuk mengatasi dampak kenaikan harga pangan, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang tepat. Menurut Dr. Pungky Sumadi, Ekonom dari Universitas Indonesia, pemerintah perlu meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan mengendalikan impor pangan agar harga pangan tetap stabil. “Pemerintah juga perlu memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak agar mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan secara layak,” tambahnya.
Dengan adanya kenaikan harga pangan, kesejahteraan rakyat Indonesia memang menjadi perhatian utama. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini agar masyarakat tetap bisa hidup secara layak dan sejahtera.