Inovasi pertanian memegang peranan penting dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin kompleks. Dengan adanya inovasi pertanian, petani dapat lebih siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim yang semakin tidak terduga.
Menurut Dr. Ir. Agus Pakpahan, M.Si., seorang pakar pertanian dari Universitas Gadjah Mada, inovasi pertanian dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman dalam kondisi iklim yang tidak menentu. “Dengan menerapkan inovasi pertanian yang tepat, petani dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim,” ujarnya.
Salah satu inovasi pertanian yang dapat digunakan dalam menghadapi perubahan iklim adalah sistem pertanian organik. Menurut data dari Kementerian Pertanian, sistem pertanian organik dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim karena tanaman organik lebih tahan terhadap stres lingkungan.
Selain itu, penggunaan teknologi canggih seperti drone dan sensor tanah juga dapat menjadi inovasi pertanian yang efektif dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan menggunakan teknologi ini, petani dapat memantau kondisi tanah dan tanaman secara real-time, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Namun, untuk menerapkan inovasi pertanian dalam menghadapi perubahan iklim, diperlukan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga riset, dan masyarakat. Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantara, M.Sc., Dekan Fakultas Pertanian IPB University, kolaborasi antarstakeholder sangat penting dalam mengembangkan inovasi pertanian yang berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan penerapan inovasi pertanian yang tepat, diharapkan pertanian Indonesia dapat tetap berkembang dan menghasilkan hasil yang optimal meskipun dihadapkan pada perubahan iklim yang semakin tidak terduga. Inovasi pertanian memang menjadi kunci dalam menghadapi perubahan iklim, dan semakin banyak inovasi yang dikembangkan, semakin besar pula peluang pertanian Indonesia untuk tetap berkelanjutan.