Menurut para ahli pertanian, penyebab menurunnya harga pangan di Indonesia sangatlah kompleks. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah cuaca ekstrem yang sering terjadi akibat perubahan iklim. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Indonesia mengalami penurunan akibat musim kemarau yang panjang pada tahun 2021.
Selain itu, faktor lain yang turut berperan dalam menurunnya harga pangan adalah fluktuasi harga pasar global. “Indonesia sangat tergantung pada impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Ketika harga beras di pasar internasional turun, maka harga beras di dalam negeri juga akan ikut turun,” ujar Pak Agus, seorang pedagang beras di Pasar Minggu.
Dampak dari menurunnya harga pangan di Indonesia juga sangat dirasakan oleh petani lokal. Menurut data Kementerian Pertanian, banyak petani yang mengalami kerugian akibat harga jual gabah yang terus menurun. “Kami sebagai petani merasa sangat terpukul dengan kondisi ini. Harga gabah yang turun membuat kami sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Pak Slamet, seorang petani di Jawa Barat.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang tepat. Menurut Menteri Pertanian, pemerintah akan terus melakukan monitoring terhadap harga pangan dan melakukan intervensi pasar jika diperlukan. “Kami akan terus bekerja sama dengan para petani dan pedagang untuk mencari solusi terbaik guna mengatasi penurunan harga pangan di Indonesia,” ujar Menteri Pertanian.
Dengan adanya kesadaran akan penyebab dan dampak menurunnya harga pangan di Indonesia, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk mencari solusi terbaik guna menjaga ketahanan pangan di Tanah Air. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, harga pangan di Indonesia dapat kembali stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.