Pertanian organik menjadi solusi yang semakin digemari oleh masyarakat baik dari segi kesehatan maupun lingkungan. Menurut Dr. Ir. Siti Nurjanah, M.Sc., ahli pertanian organik dari Institut Pertanian Bogor, pertanian organik adalah sistem produksi yang tidak menggunakan bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk kimia. Pertanian organik juga melibatkan pengelolaan tanah yang sehat dan ramah lingkungan.
Menurut data Kementerian Pertanian, pertanian organik di Indonesia telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya konsumsi produk pertanian organik bagi kesehatan dan lingkungan. “Pertanian organik tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan kita, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Dr. Siti Nurjanah.
Dalam pertanian organik, tanaman ditanam secara alami tanpa menggunakan pestisida kimia yang dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi konsumen. Selain itu, pertanian organik juga memperhatikan keberlanjutan lahan dan keberagaman hayati. “Pertanian organik memberikan solusi bagi kesehatan masyarakat dan menjaga keseimbangan ekosistem alam,” tambah Dr. Siti Nurjanah.
Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantara, M.Sc., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, pertanian organik juga memiliki potensi ekonomi yang besar. “Dengan semakin tingginya permintaan pasar akan produk pertanian organik, petani memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan mereka,” ujar Prof. Bambang.
Dengan pertumbuhan yang pesat dan dukungan yang semakin besar dari masyarakat, pertanian organik diharapkan dapat menjadi solusi bagi kesehatan dan lingkungan di masa depan. Semakin banyak petani yang beralih ke pertanian organik, semakin besar pula manfaatnya bagi kita semua. “Mari dukung pertanian organik sebagai solusi kesehatan dan lingkungan yang berkelanjutan,” tutup Dr. Siti Nurjanah.