Pola konsumsi dan preferensi masyarakat dalam mempengaruhi jenis harga pangan di Indonesia memang sangat penting untuk diperhatikan. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki beragam jenis pangan yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat. Namun, bagaimana pola konsumsi dan preferensi masyarakat dapat mempengaruhi harga pangan?
Menurut Dr. Ir. Teguh Wahyono, M.Sc., seorang pakar pertanian dari Universitas Gadjah Mada, pola konsumsi masyarakat sangat memengaruhi permintaan akan jenis pangan tertentu. “Jika masyarakat cenderung mengkonsumsi pangan yang langka atau sulit diproduksi, maka hal tersebut akan mempengaruhi harga pangan di pasaran,” ujarnya.
Contohnya, jika masyarakat lebih memilih mengkonsumsi daging ayam daripada daging sapi, maka permintaan terhadap daging ayam akan meningkat dan harga daging ayam pun akan naik. Hal ini juga berlaku untuk jenis pangan lainnya seperti sayuran, buah-buahan, dan produk olahan.
Selain itu, preferensi masyarakat juga turut memengaruhi harga pangan. Misalnya, jika masyarakat lebih memilih membeli produk organik daripada produk konvensional, maka harga produk organik akan cenderung lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh proses produksi yang lebih rumit dan biaya yang lebih tinggi untuk produk organik.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pola konsumsi masyarakat Indonesia cenderung bervariasi tergantung dari faktor ekonomi, budaya, dan juga tren pasar. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam memilih jenis pangan yang mereka konsumsi sehari-hari.
Dalam upaya mengendalikan harga pangan, pemerintah juga turut berperan penting dengan mengatur kebijakan yang mengatur produksi, distribusi, dan harga pangan. Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pemerintah akan terus berupaya untuk menstabilkan harga pangan agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
Dengan demikian, pola konsumsi dan preferensi masyarakat memang memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi jenis harga pangan di Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat memilih konsumsi pangan yang sehat dan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan di Tanah Air.