Inovasi jenis bahan pangan lokal memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang ada di sekitar kita, inovasi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan sehari-hari.
Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Purwanto, M.Sc., seorang ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), inovasi jenis bahan pangan lokal merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keberlanjutan pangan di Indonesia. “Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan negara,” ujarnya.
Salah satu contoh inovasi jenis bahan pangan lokal yang sedang berkembang adalah pengolahan singkong menjadi berbagai produk olahan yang kaya akan gizi. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.P., seorang peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, menjelaskan bahwa singkong memiliki potensi besar sebagai bahan pangan lokal yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah.
“Inovasi pengolahan singkong menjadi tepung, keripik, atau dodol singkong merupakan salah satu contoh bagaimana bahan pangan lokal dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Dr. Siti.
Namun, untuk mewujudkan inovasi jenis bahan pangan lokal ini, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan masyarakat. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.Sc., seorang dosen dari Politeknik Negeri Bali, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan inovasi jenis bahan pangan lokal.
“Dengan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, kita dapat menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
Sebagai negara agraris dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan inovasi jenis bahan pangan lokal. Dengan memanfaatkan potensi ini secara optimal, diharapkan dapat tercipta kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.