Pertanian digital di Indonesia semakin menjadi sorotan utama dalam upaya transformasi menuju keunggulan kompetitif. Dengan adopsi teknologi digital dalam praktik pertanian, para petani di Indonesia dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing mereka di pasar global.
Menurut Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun), Kementerian Pertanian, “Pertanian digital merupakan langkah strategis yang memungkinkan para petani untuk mengakses informasi terkini mengenai prakiraan cuaca, pemilihan varietas tanaman yang sesuai, dan praktik pertanian terbaik secara real-time. Hal ini tentu akan memberikan keunggulan kompetitif bagi para petani Indonesia.”
Adanya platform digital seperti aplikasi mobile dan sensor pertanian juga turut mendorong pertumbuhan pertanian digital di Indonesia. Menurut Agus Hermawan, CEO dari startup Agtech Indonesia, “Dengan adopsi teknologi sensor pertanian yang terhubung ke aplikasi mobile, para petani dapat memantau kondisi tanah dan tanaman secara akurat, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola pertanian mereka.”
Namun, tantangan utama dalam mengembangkan pertanian digital di Indonesia adalah keterbatasan akses dan pemahaman teknologi di kalangan petani. Ir. Joko Widodo, seorang ahli pertanian dari Universitas Negeri Surabaya, mengatakan, “Pemerintah perlu memperkuat infrastruktur digital di pedesaan dan memberikan pelatihan kepada petani mengenai penggunaan teknologi digital. Hanya dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi, pertanian digital di Indonesia dapat berkembang dengan optimal.”
Melalui upaya bersama antara pemerintah, industri, dan akademisi, pertanian digital di Indonesia diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam transformasi pertanian menuju keunggulan kompetitif. Dengan adopsi teknologi digital yang tepat, para petani di Indonesia akan mampu bersaing secara global dan meningkatkan kesejahteraan mereka serta kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia.