Mengapa harga pangan di Indonesia semakin tidak terjangkau? Pertanyaan ini seringkali menghantui masyarakat Indonesia yang merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Harga-harga yang terus melambung tinggi membuat banyak orang merasa khawatir akan masa depan perekonomian Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pangan di Indonesia pada bulan Agustus 2021 mencapai 2,15 persen. Angka ini menunjukkan bahwa harga pangan terus mengalami kenaikan yang signifikan. Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab harga pangan semakin tidak terjangkau adalah kenaikan harga komoditas pangan di pasar dunia.
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyebutkan bahwa salah satu faktor utama kenaikan harga pangan di Indonesia adalah ketergantungan negara ini terhadap impor pangan. “Indonesia masih mengimpor beberapa komoditas pangan, dan hal ini membuat harga pangan di dalam negeri dipengaruhi oleh fluktuasi harga di pasar internasional,” ujar Enny.
Selain itu, faktor lain yang turut berkontribusi terhadap kenaikan harga pangan adalah adanya gangguan dalam rantai pasok pangan. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, pandemi COVID-19 juga berdampak pada ketersediaan dan harga pangan di Indonesia. “Pandemi COVID-19 telah mengganggu rantai pasok pangan di berbagai daerah, sehingga menyebabkan kenaikan harga pangan,” ungkap Suhariyanto.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. Selain itu, langkah-langkah untuk memperbaiki rantai pasok pangan juga perlu dilakukan agar harga pangan dapat terjaga stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait, diharapkan harga pangan di Indonesia dapat kembali terjangkau dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka dengan lebih mudah. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.